Senin, 19 Januari 2015

Kesenian Tarawangsa

 
 
Kata Tarawangsa sendiri secara sederhana dapat diartikan sebagai alat musik gesek yang memiliki dua dawai yang terbuat dari baja atau besi, jika dilihat dari bentuknya secara sekilas Tarawangsa ini mirip dengan rebab. Alat musik ini terbuat dari kayu yang terdiri atas dua bagian yaitu tangkai penampang dawai dan badan atau body yang berbentuk kotak seperti yang bisa dilihat pada foto atau gambar diatas dimana salah satu personilnya sedang memegang Tarawangsa, dawai tarawangsa terdiri atas dua senar, yang kiri dimainkan dengan tangan kiri dengan cara dipetik dengan jari telunjuk, sedangkan yang satunya dengan digesek dan penggeseknya dimainkan oleh lengan kanan, filosofinya katanya dua dawai tarawangsa ini adalah perlambang Sang Pencipta yang selalu menciptakan makhluk berpasang-pasangan, sedangkan Jentrengnya berdawai tujuh, bila seluruhnya digabung maka berjumlah sembilan senar maka sama dengan jumlah wali penyebar Islam di pulau Jawa.
Kabarnya sulit sekali melacak sejarah sejak kapan dan dimana alat musik Tarawangsa ini lahir di tanah Pasundan karena memang kurangnya litelatur yang menjelaskannya secara pasti, namun di Rancakalong terdadapat sebuah tradisi lisan yang hidup hingga sekarang dan diceritakan secara turun temurun mengenai kisah awal mula Kesenian Tarawangsa, yang menurut cerita tersebut kesenian Tarawangsa telah ada sejak masa kerajaan Mataram Kuno sekitar abad 8-9 masehi dan kesenian tersebut berkaitan erat dengan hubungan Sumedang dengan Mataram, tapi cerita tersebut saya kurang hafal, nanti mungkin akan saya ceritakan pada postingan selanjutnya.
 
http://www.wewengkonsumedang.com/2013/06/kesenian-tarawangsa.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar